UPAYA PENCAPAIAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Disusun Oleh :
Nur isyani (41814010118)
Raenal Dwi Dharma (41816010132)
Rayhan Cerdiandika (41814010145)
Resha Arsita (41814010128)
Rezi (41812010012)
Rommy Tabrahim (41813010068)
Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)
A. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)
Sistem informasi
berbasis komputer atau computer based information system(CBIS)
merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas
dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan,
koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang
terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem
informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah
tersebut.
Data merupakan
deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Jadi pada intinya, data
merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan
nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
Informasi merupakan
hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang
menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Sistem merupakan
entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang
saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan
unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Sistem Informasi
“berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting
dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi
memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada
prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat
berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat
dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based”
atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
B. Evolusi CBIS
Dua hal yang
menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan.
Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses
koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai. Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi
bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
a. penghematan waktu (time
saving)
b. penghematan biaya (cost
saving)
c. peningkatan
efektivitas (effectiveness)
d. pengembangan
teknologi (technology development)
e. pengembangan
personel akuntansi (accounting staff development).
Dalam perjalannya
Sistem Informasi Manajemen tidak serta merta langsung menjadi sebuah sistem
yang seperti kita rasakan saat ini melainkan ada tahapan-tahapan perkembangan
dari sistem yang terfokus untuk menghimpun,menyimpan dan memproses data saja
sampai terciptanya sistem yang mengelola data tersebut menjadi sebuah informasi
dan dari informasi tersebut terciptalah sistem pendukung keputusan berikut
perinciannya :
1. Fokus awal pada data (EDP)
Sistem pemrosesan
transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Focus
utama sistem ini adalah pada data transaksi.sistem informasi ini digunakan
untuk menghimpun , menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali
mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transasksi.misalnya yang
mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat
memvlidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang
terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Nama aplikasi akuntasnsi berbasis
komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah
menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
2. Fokus baru pada informasi (SIM)
Tahun 1964
diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara
penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa
aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi
manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan
adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan Informasi yang
akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan
tersebut.
3. Fokus revisi pada pendukung
keputusan (DSS)
Sistem pendukung
keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang
menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat
DSS dibuat sebagai reaksi atas
ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi
Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian
transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan
baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen
yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam
melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang kurang
terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan untuk
mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif
yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan
model-model yang tersedia.
Spesifikasi DSS :
a. Berfokus pada
proses keputusan daripada proses transaksi
b. Dirancang dengan
mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.
c. Dirancang dan
dioperasikan oleh manajer
d. Mampu memberikan
informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
e. Berkaitan dengan
hanya bagian kecil dari masalah besar
f. Memiliki logika
yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
g. Memiliki basis data
berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi yang
berasal dari lingkungan eksternal.
h. Memungkinkan
manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.
4. Fokus pada Komunikasi (OA)
Pada waktu DSS
berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office
automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara
para manajer dan pekerja kantor melalui
5. Fokus potensial pada
Konsultasi (AI/ES)
Ide dasar AI adalah
komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama
seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang
spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem
yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan
sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems) Penjelasan lebih
lanjut akan dijumpai pada modul terakhir dari materi kuliah SIM.
Manajer membuat keputusan untuk
memecahkan masalah dengan memanfaatkan data dan informasi. Informasi disajikan
dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Pada bagian
pengolahan dengan komputer terdiri dari lima bidang yakni SIA, SIM, DSS, kantor
virtual dan sistem berbasis pengetahuan. Hal tersebut dinamakan dengan sistem
informasi berbasis komputer (komputer based information sistem).
.
C. Upaya Pencapaian dari Evolusi CBIS
Upaya
pencapaian system informai bebasis komputer mennunakan End User
Computing, yaitu pengembangan sistem berbasis komputer yang
dilakukan oleh pemakai sendiri.
Para spesialis informasi tidak selalu
berperan serta dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Cara semua sistem dikembangkan selama tahun 1950,
1960 dan awal 1970-an.
End user computing berkembang,
karena empat pengaruh utama :
·
Meningkatnya pengetahuan mengenai
komputer
·
Antrian jasa
informasi. (Banyaknya permintaan tidak sebanding dengan resourceyang
tersedia.)
·
Perangkat keras
yang harganya semakin murah
·
Perangkat lunak
siap pakai, semakin banyak.
Peranan Information
Specialist berubah, dari sebagai pengembang menjadi hanya sebagai
konsultan
CBIS identik dengan organisme
hidup yaitu : lahir, tumbuh, matang dan mati.
Pengembangan CBIS mengikuti System
Life Cycle (SLC), yang terdiri dari :
Ø Perencanaan
Ø Analisis
Ø Rancangan
Ø Penerapan
Ø Penggunaan
Seiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para
spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer
mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tsb. terus menyediakan
dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan
dukungan tahap-demi tahap yng diberikan oleh para spesialis informasi
Referensi :